Jumat, 13 Januari 2012

Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia

Sebelum mulai, membahas mengenai pengaruh perkembangan teknologi informasi. Sebaiknya terlebih dahulu membahas mengenai pengertian teknologi informasi itu sendiri. Jadi Teknologi Informasi adalah teknologi yang di bangun dengan berbasis teknologi komputer. Kemudian aja juga yang mengartikan bahwa Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, pendidikan, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Setelah mengetahui pengertian dari Teknologi Informasi itu sendiri, sekarang alangkah baiknya untuk mengetahui sejarah singkat perkembangan teknologi informasi di indonesia terlebih dahulu.
 Ragam bentuk teknologi informasi yang dijelaskan disini, tidak terlepas dari perkembangannya di masa lalu. Untuk di Indonesia sendiri, perkembangan teknologi informasi mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.

    1. Periode Rintisan
Pada periode rintisan ini, sarana kirim pesan atau email di rintis pada tahun 1980-an. Dimana Mailinglist (milis) tertua di Indonesia di buat oleh Jhhny Moningka dan Jos Lukuhay, mereka berdua lah yang pertama kali mengembangkan perangkat “pesan” berbasis “unix”,”ethernet” pada tahun 1983. Kemudian pada periode ini masyarakat Indonesia mulai belajar menggunakan teknologi informatika. Dan pada tahun 1980-an, sebuah teleconference terjadwal hampir sebulan sekali tayang di stasiun TVRI yang menyajikan sebuah dialog interaktif antara Presiden Suharto dengan para petani.
Menjelang akhir tahun 1980-an, tercatat beberapa komunitas BBS, seperti Aditya (Ron Prayitno), BEMONET (berita modem network), JCS (Jakarta Computer Society – Jim Filgo), dan lain-lain. Konon, Bemonet cukup populer dan bermanfaat sebagai penghilang stress dengan milis seperti Junk/Batavia”. Di kalangan akademis, pernah ada UnInet dan CossyUninet merupakan sebuah jaringan berbasis UUCP yang konon pernah menghubungkan Dikti, ITS, ITB, UI, UGM, UnHas, dan UT. Cossy pernah dioperasikan dengan menggunakan X.25 dengan pihak dari Kanada. Milis yang kemudian muncul menjelang akhir tahun 1980-an ialah the Indonesian Development Studiesi (IDS) (Syracuse, 1988); UkIndonesian (UK, 1989); Indoznet(Australia, 1989); Isnet (1989); Janus(Indonesians@janus.berkeley.edu), yang saking besarnya sampai punya beberapa geographical relayers; serta tentunya milis kontroversial seperti apakabar. Jaringan internet tersebut, terhubungakan dengan radio. Media tahun 1980 diisi dengan komunikasi internasional melalui kegiatan radio amatir, yang memiliki komunitas dengan nama Amatir Radio Club (ARC) Institut Teknologi Bandung (ITB). Bermodalkan pesawattransceiver HF SSB Kenwood TS 430 dengan computer Apple II, sekitar belasan pemuda ITB menghubungkan server BBS amatir radio seluruh dunia, agar email dapat berjalan lancar.
2. Periode Pengenalan
Periode perkenalan berlangsung hampir 1 dasawarsa atau sekitar 10 tahun. Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. Hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang. Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah Ipteknet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu Indonet.
Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.
3.  Periode Aplikasi
Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal “top-down” direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai nernagai bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia. Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hamper seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televise, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada cafĂ© dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
Selama perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa belakangan ini, membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan telematika akan meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas hidup.
Setelah mengetahui perkembangan dari teknologi informasi, barulah kita mencari lebih dalam lagi mengenai pengaruh yang terjadi akibat adanya perkembangan informasi ini. Baik yang bersifat positif maupun yang negative. Di mulai dari pengaruh yang bersifat positif, yaitu sebagai berikut :
  1. Dengan adanya saranan teknologi informasi ini, masyarakat Indonesia tidak perlu lagi ketinggalan jaman dari negara-negara lain.
  2. Dapat memperoleh informasi dengan cepat, baik informasi yang baru terjadi atau sudah lama terjadi. Dan baik kejadian itu yang terjadi di Indonesia ataupun di luar Indonesia secara cepat akurat dan terpercaya. yaitu dengan memanfaatkan fasilitas internet.
  3. Tidak perlu lagi, berhubungan dengan orang lain secara bertatapan muka. walaupun jarak yang berbeda. yaitu dengan memanfaatkan fasilitas email, kita dapat dengan mudahnya mengirim berupa pesan, photo atau video dll. dengan mudahnya dan kerahasian akan informasi tersebut akan terjamin. Kemudian dengan memanfaatkan fasilitas video call/teleconfrence jarak jauh kita juga dapat berkomunikasi dengan berbicara bahkan kita juga dapat melihat muka mereka.
Sebenarnya banyak sekali pengaruh atau manfaat dari perkembangan teknologi informasi tersebut. cuma secara garis besar maanfaat atau pengaruh teknologi informasi yang bersifat positif seperti itu. dan sekarang adalah pengaruh dari teknologi informasi yang bersifat negative.
  1. Dengan adanya fasilitas internet, dengan mudahnya semua orang melalukan atau mencari informasi secara bebas. dan banyak orang yang memanfaatkan fasilitas ini untuk hal-hal yang tidak baik seperti mencari situs-situs tidak layak di lihat (porno).
  2. Sekarang-sekarang ini, hal yang paling utama adalah masalah cybercrime atau kejahatan di dunia maya. banyak orang yang sudah tertipu akan ulah-ulah pihak yang tidak berwenang.
  3. Munculnya hacker, yang mengakibatkan banyak server-server di bobol dan banyak orang juga yang mengalami kerugian karena ulah hacker-hacker tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar